Masih lekat di ingatan penulis, baru-baru ini, saat timnas sepakbola Indonesia menghadapi Malaysia di ajang final piala AFF 2010, betapa semaraknya dunia maya saat itu. Dunia maya nusantara dipenuhi dengan aktifitas seputar pertandingan bergengsi tersebut. Sampai trending topics internasional di situs jejaring sosial Twitter (http://twitter.com) pernah muncul “@loveindonesia”, “@malaysiacheatlaser”, “@supportGaruda”, “@indonesian”dan sebagainya. Apakah ini juga bisa dikatakan sebagai wujud nasionalisme?
Jika secara sederhana istilah nasionalisme diartikan sebagai rasa cinta tanah air, maka fakta di atas bisa dikatakan sebagai salah satu wujud nasionalisme di dunia maya (nasionalisme online). Kecintaan terhadap tanah air ternyata tidak hanya bisa diwujudkan di belahan dunia nyata. Keinginan untuk mengekspresikan nasionalisme juga bisa digiatkan di dunia maya (internet).
Bentuk-bentuk Nasionalisme Online
Banyak sekali aktifitas yang telah terjadi yang bisa disebut sebagai nasionalisme online. Didukung dengan banyaknya fitur internet yang bisa dimanfaatkan sebagai medianya. Jika ingin digolongkan, maka aktifitas nasionalisme online bisa dibagi ke dalam hal berikut:
a. Ikut membela dan mendukung kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia
Ketika reog Ponorogo dan budaya lainnya diaku-akui oleh negara tetangga, maka saat itu para hacker Indonesia langsung beraksi. Hasilnya, ratusan website milik tetangga tersebut isinya tidak bisa diakses karena di-hack. Tentu saja hal tersebut bukan hal yang baik untuk dilakukan, namun inilah bentuk usaha mereka dalam ikut membela dan mendukung kepentingan bangsa ini. Mereka ingin menunjukkan bahwa para hacker Indonesia sangat mencintai negaranya.
Contoh lainnya adalah ketika pemilihan (polling) keajaiban dunia yang sekarang berdasarkan polling di internet, maka saat itu ajakan untuk memilih pulau Komodo dan Borobudur segera bertebaran. Salah satunya di situs jejaring Facebook. Group di Facebook pun akhirnya terbentuk. Berkat ajakan teman ke teman (suggest to friends) group tersebut selalu bertambah anggotanya. Hal ini sangat membantu dalam menambah hasil suara dari kedua item tersebut.
b. Menebar manfaaat kepada rakyat luas
Banyak sekali contoh kegiatan online yang dibuat demi kepentingan masyarakat banyak. Salah satunya adalah situs IlmuKomputer.Com sebagai wadah belajar komputer gratis yang berbasis komunitas. Situs ini didirikan oleh Romi Satrio Wahono yang mendapatkan penghargaan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai 21 Continental Best Practice Examples in the Category e-Learning pada pertemuan WSIS (World Summit on Information Society), di Jenewa tahun 2003. Telah banyak anggota yang membuat tutorial secara sukarela dan kemudian disebarkan secara gratis dalam bentuk PDF.
Contoh lainnya adalah situs PosterDakwah.Com yang baru dirilis. Situs tersebut direncanakan sebagai wadah upload dan download poster-poster yang bermanfaat, baik tentang keagamaan, kelestarian lingkungan, dan pesan lainnya.
c. Mendamaikan sesama komponen bangsa yang sedang tidak akur
Kalau penulis amati, sering kali ditemui bentuk-bentuk provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab terjadi di internet. Provokasi tersebut bertujuan untuk memecah-belah persatuan rakyat Indonesia yang sangat majemuk. Hal ini sering terjadi di forum-forum online, seperti halnya Kaskus (http://kaskus.us). Kaskus merupakan komunitas online terbesar di Indonesia. Di salah satu thread (bahan diskusi) yang membahas tentang kasus AKBP dan FPI, terdapat beberapa komentar yang tidak berimbang dan hanya menduga-duga. Namun tidak sedikit juga member yang secara bijak memberikan komentar. Inilah upaya mereka dalam upaya ikut mendamaikan elemen bangsa.
Contoh lainnya adalah melalui tulisan di website atau blog pribadi. Salah satu contohnya adalah KH. Mustofa Bishri (biasa dipanggil Gus Mus) yang secara aktif menulis di website beliau yang beralamat di http://gusmus.net. Melalui salah satu tulisan yang mendinginkan suasana dan dalam rangka mencari titik damai tersebut, para pembaca akan terinspirasi tulisan tersebut.
Masih banyak aktifitas lainnya yang masih belum terlacak. Maka dengarkanlah betapa semaraknya sebenarnya teriakan penuh patriotik dan heroik di dunia maya. Tidak hanya di lapangan sepakbola saja teriakan “In..do..ne..sia..!!” bergema, di dunia maya pun juga tidak kalah semaraknya.
(Alhamdulillah dimuat di majalah KHARISMA Nurul Jadid, Paiton Probolinggo, tpi lupa edisi berapa^^)
1 comments:
https://saglamproxy.com
metin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
JPDWF
Posting Komentar