Selasa, 12 Mei 2009

Komunitas Baru di UIN Maliki Malang



Komunitas Baru di UIN Malang

[hanya tulisan orang awam, baca pelan-pelan aja]


Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al Mujaadilah : 11]

Majelis” berarti suatu perkumpulan orang banyak, sehingga komunitas termasuk dalam kategori majelis. “Berlapanglah dalam majelis” (mungkin) berarti berkomunitaslah dengan ikhlas yang kan membawamu pada kesukahatian, dengannya akan muncul kesungguhan/keseriusan, namun tetap dalam naungan kesabaran. Solid serempaklah dalam gerak aktif komunitas.

Berikut geliat-geliat mahasiswa UIN setelah terbangun untuk merealitaskan mimpi-mimpi mereka:

  1. Aktivis Open Source

Telah banyak kajian tentang manfaat dari open source. Salah satunya mengatakan (dan benar) OpenSource dapat menaikkan creativity in technology anak bangsa. Serta sebagai solusi penghematan saku negara. Ada juga yang berpendapat open source bukan hanya meningkatkan kemajuan level teknologis, tetapi juga berkontribusi dalam membangun budaya mentalitas bangsa, serta ekonomi pun terbantu tanpa adanya tagihan lisensi, dsb.

Berangkat dari situlah para aktivis ini bersama merapatkan shof seusai mendengar panggilan jeritan hati nurani mereka untuk merdeka dari ‘belenggu’, dan berproses dengan hasil jerih payah ‘tangan’ mereka sendiri.

Indonesia Go Open Source (IGOS) sepertinya akan mustahil tanpa adanya Myself Go Open Source dahulu! Dan mereka telah memulainya.

  1. Aktivis Artistic

Keindahan, indah di mata, di telinga, dan yang terpenting adalah indah di hati. Itulah media-media keindahan. Para aktivis ini telah menyadari banyak tools untuk merepresentasikan dimensi kebutuhan mereka, kebutuhan dapat merasakan keindahan, menciptakan dan memperjuangkannya.

Media-media tersebut sejatinya adalah untuk menjadikan purpose kita semakin mudah teraih, berkat adanya ‘perjodohan’ antar warna-warna, perjodohan bentu-bentuk, dan perjodohan antar gerak (motion), namun harus didahului ijab qobul kepantasan dan mahar kebaikan. Dari sinilah akan terlahir kemengertian-kemengertian.

Estetika kehidupan tampak dalam seberapa estetis desain niatmu, ucapanmu, tingkahmu. Itulah sebenarnya karya hidupmu. Dan menjadi indahlah berkat majelis keindahan ini.


  1. Aktivis Multiplatform

Berkarya itu tak bergantung tempat kompilasi, tak melihat sistem beroperasi. Seperti ‘secangkir kopi’ yang menguapkan kehangatannya, seperti itulah para aktivis ini. Bersama dalam cangkir persahabatan menguapkan kehangatan-kehangatan karya hidup, yang dengannya orang kan terhilang dari ‘kantuk’ kesulitan.

Trilogi aplikasi menjadi modal berkarya. Final destination-nya adalah kemajuan teknologi bangsa tentunya. Mengembalikan kejayaan terdahulu. Melatih kemandirian dalam hal kehidupan berteknologi ria anak bangsa.

Semoga cangkir ini dapat menuangkan karya terbaik, baik di waktu ‘pagi’, ‘siang’, dan ‘malam’.

Semoga embrio-embrio ini tumbuh dewasa seiring dewasanya kemampuan teknologi bangsa. Besar dalam senyuman bersama. Beauty in diversity.

Walau harus merangkak, tertatih-tatih, sesekali terjatuh, atau lalai, itu bukan masalah. Baru menjadi masalah ketika setiap pencapaian tak melahirkan kebaikan dan setiap kesalahan tak melahirkan perbaikan.

Dalam setiap beraktifitas, ingatlah akan janji Allah dalam ayat di atas, berupa peninggian derajat, di ‘sini’ maupun di ‘sana’ bagi yang beriman dan berilmu…

Wallahua’lam bishawab. [s-logy]

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More