Rabu, 20 Mei 2009

Mengapa Harus Berkomunitas???

[.Referensi Utama & Inspirasi Suci.]

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),

ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (IlmuNYA & HikmatNYA). Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Luqman : 27]

dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf

(dalam menunaikan perintah Allah). [Ash Shaaffaat : 165]


Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa begitu banyak bidang ilmu di bumi ini. Dalil suci agama telah menyebutkannya. Ada ilmu tentang bumi, air, hewan, tumbuhan, manusia, dan sebagainya. Ilmu bumipun bisa diturunkan menjadi ilmu gempa, ilmu geologi, dan lainnya. Begitu pula ilmu –ilmu dapat dipecah lagi menjadi cabang ilmu lainnya yang dapat dipecah lagi, begitu seterusnya sampai telah mencapai titik spesifik. Ilmu pun bisa semakin banyak seiring perkembangan pikiran manusia dan kemajuan teknologi. Kompleksitas kebutuhan manusia yang meluas pun bisa menghasilkan bidang ilmu baru. Sehingga bisa dikatakan ilmu itu seolah-olah takkan ada habisnya.

Manusia pun dalam ragam kebutuhan dan keinginan kian bervariasi, disamping perkembangan dunialah penyebabnya dan tentu saja karena sifat manusia yang tak pernah puas. Khususnya keilmuan dan minat/hobi. Telah dibuka program studi baru dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan minat tersebut. Salah satunya bidang teknik informatika sebagai dampak modernisasi.

Semakin tahun peminat/mahasiswa TI kian membludak. Hal itu terkait dengan kebutuhan profesi TI yang relatif besar dan cenderung mahal. Dampak positifnya yaitu bertambahnya SDM yang melek TI, baik developer,programmer dan praktisi. Dan globalisasi takkan menjadi ancaman bila SDM TI banyak bermunculan di tanah air ini. Namun, kompetisi/persaingan antar akademis TI akan menggeser mereka yang kalah bersaing, resikonya adalah tidak akan mendapatkan kenyamanan seperti yang berhasil. Sperti pula di bidang programming, kita ketahui bahwa tingkat kebutuhan program di dalam negeri masih belum banyak, sehingga programmer harus bekerja keras mengembangkan kemampuan codingnya untuk bisa bersaing dengan programmer lain di dalam negeri, apalagi levelnya internasional akan semakin berat lagi.

Berkomunitas saya anggap sebagai solusi dalam menuntaskan problem di atas. Di satu sisi dengan adanya komunitas, persaingan akan menjadipositif, di sisi lain anggota dapat mengembangkan keahlian bersama-sama dengan progress yang lebih cepat. Persaingan antar komunitas sepertinya lebih efektif dan positif ketimbang persaingan individu yang konotasinya bebas.

Sehingga keberadaan dan keikutsertaan programmer dalam suatu komunitas menjadi penting, demi mendapatkan lingkungan sebagai pemacu sekaligus sebagai media sharing permasalahan dan ide. Banyak sekali keuntungan-keuntungan berkomunitas, apa saja keuntungan lainnya? dan bagaimanakah sebaiknya komunitas itu berjalan? InsyaAllah Akan saya paparkan dalam tulisan berikutnya. Maklum, dah pagi nih, n udah telat ngumpulin artikel. Moga belum telat…. Hehe.. wallahua’lam bisshowab. [s-logy]

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More