Kenapa sih kita mesti berkhusnudzon? pastinya tak akan sedikit penjelasannya (alias gak tau ^_^), tapi seingat saya karena selain sebagai anasir akhlaqul karimah juga sebagai pengokoh ukhuwah (persaudaraan) se’sama’ kita.
Oya! kalo kita pikir-pikir…… ada benarnya bila dikatakan bahwa akhlaq khusnudzon adalah akhlaq yang membutuhkan dan sekaligus melatih kreatifitas kita. Sebab, aktifitas khusnudzon bisa sangat melibatkan peran imajinasi dan fantasi otak manusia.
Sebuah misal, jika suatu waktu kita makan di warung “Kang Lerap” (mm..bukan nama sebenarnya) yang kebetulan harganya relatif (sangat) mahal ketimbang warung sejenis, maka mari kita berkhusnudzon. Biarkan imajinasi kita terbang melangit dan memandang luas (dataran) alasan-alasan yang cantik. Maka hasilnya “yaa mungkin penjualnya lagi butuh uang tuk pengobatan salah satu keluarganya”, ato “may be penjualnya mau mudik ke kampungnya yang juwaaaauh tuk menemui ortu tercinta, so lagi btuh budget wuaaaakeh”, ato “mungkin ibu penjualnya hbis di tipu Shirosagi (sebutan utk money swindler)” dan ato2 yg lainnya. Intinya, jangan biarkan dalam list khusnudzon kita terdapat satu saja alasan negatif. Semuanya harus positif (meski kadang2 ada yg aneh).
Mengapa harus positif semua?? Yaaa.. karena masih belum terbukti (dgn data2 yg valid + ilmiah) alias masih berstatus prasangka, maka daripada ber-suudzon mendingan berkhusnudzon. Otak kita jadi segar dan hati qta jadi tenang.
Okey, jadi (katakanlah) konklusinya adalah “Jika Anda pandai berkhusnudzon maka (InsyaAllah) Anda seorang yang kreatif. Dan jika Anda ingin menjadi kreatif, maka berkhusnudzonlah”……
Okey, Allahua’lam bishowab..