Alhamdulillah bulan (termulia) Ramadhan masih bersama kita, masih bisa kita manfaatkan dan menikmati. Entah bagaimana akan besok atau lusa, kita takkan pernah tahu apakah kita masih berinteraksi dengan keistimewaan ini.
Ramadhan itu ibarat bulan yg tiada mengenal overload pahala. Sungguh teramat banyak pahala (rahmat) yg didistribusikan pada bulan ini. Kalo boleh diistilahkan, bandwith pahala sedang gedhe-gedhenya dan alirannya sedang kencang-kencangnya. Jika dalam dunia transfer data ada istilah unlimited, maka Ramadhan bak bulan unlimited rakhmat Allah pada makhlukNya....
Nah, hal yg menarik dan urgen utk kita pikir dan renungkan bersama adalah apakah sejauh ini Ramadhan kita sudah berkualitas atau belum optimal. Untuk mengetahuinya, tidak ada salahnya kita pakai hirarki perkembangan teknologi web (Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0) sebagai barometernya...
Ramadhan 1.0
Sejauh pemahaman penulis, generasi web pertama sangat melibatkan link dan hubungan antar link (via HTML). Bisa dikatakan, web 1.0 merupakan dunia internet yg dipenuhi link dan penelusuran web seakan menjadi petualangan melintasi sejagat link tersebut. Sehingga, Ramadhan 1.0 berarti Ramadhan yang kita beribadah ketika adanya peluang (link) saja. Masih kaku. Semua ibadah masih terpecah-pecah, entahlah... :D
Ramadhan 2.0
Web generasi berikutnya mulai tampak adanya integrasi, dan automatisasi. Hal ini berkat adanya XML yg kemudian melahirkan RSS. Lebih handal berkat CSS dan AJAX. Maka lahirlah beberapa fenomena, seperti facebook, youtube, blogger, twiiter, flickr, orkut, wiki, dll. Sehingga, dalam Ramadhan 2.0 amal ibadah kita sudah mulai saling terhubung dgn dinamis dan mudah. Kita menganggap semua ibadah di Ramadhan sebagai keseluruhan prestasi yg bisa berinteraksi. Semuanya kita pelihara. Semuanya kita rawat (maintenance). Antar ibadah saling mendukung, entahlah.... :D
Ramadhan 3.0
Generasi web paling mutakhir adalah web 3.0. Sebuah teknologi penuh kecerdasan (intelligent), pemaknaan (semantic), dan integration (distributed). Contoh produknya tentu saja semantic web. Sebuah teknologi dimana semua webpage bisa dimaknai (read n understand) secara tepat. Berkat dukungan XML, RDF, RDFS, OWL, OWLS, Semantic Logic, Ontology, Web Crawler, dsb hal tsb bisa berjalan. Maka, selayaknya Ramadhan menjadi bulan ibadah yg dipenuhi pemaknaan di dalamnya. Pemaknaan yg kan melahirkan motivasi. Ibadah yg disertai kecerdasan akan memunculkan perenungan, dan akhirnya melahirkan kedekatan (taqarrub ilallah)... Wallahua'lam...
Metafora di atas mungkin kurang pas, mungkin juga compatible (cocok). Namun intinya, jangan pernah meremehkan dan merasa jenuh hidup di bulan Ramadhan. Saatnya kita sesering mungkin mengupload catatan amal ibadah dan kesholehan untuk dapat mendownload sebanyak mungkin pahala dan keridhoan Allah SWT. Mumpung lagi unlimited. :D
0 comments:
Posting Komentar