Marhaban ya Ramadhan, bulan yg sungguh berbeda, bulan yang special/utama, bulan dimana kita kan punya banyak kebiasaan baru, ngabuburit, shalat tarawih, berburu ta’jil tentunya, tadarus di masijd/mushala, beradu sms-sms, dst.
Mari sejenak kita tengok kualitas shalat tarawih kita. Kalo diingat2 sekitar mulai jam 18.47 s/d 20.00 (bagi yg 20 rakaat dan yg lain menyesuaikan) kita bertarawih. Sehingga dengan rentang waktu yg panjang tersebut sangat berpotensi tuk jadiin tarawih kita gak khusyuk.
Banyak hal yang bisa menghilangkan kekhusyuan tarawih kita, seperti munculnya berbagai kekhawatiran, seperti khawatir sandal hilang (kalo sandalx bagus sih), tugas yg blum selesai, janjian, dst. Ada juga kepikiran ifthor dan takjil, ada yg kekenyangan, ada yang gak khusyuk gara2 orang di samping kita, ada yg gak tenang gara2 punya ide/rencana yg bagus sehingga dah tak sabar tuk menunaikannya. Dan ada juga kepikiran masalah hidup yg tiada hentinya.
Banyak penjelasan sejenis yg lebih baik dari tulisan ini (karena bukan seorang ustadz siihhh…) Tapi semua kita tahu bahwa iman seseorang selalu naik turun, tapi kita bisa mengusahakannya agar lebih sering naiknya daripada turunnya. Dan menaikkan iman begitu tinggi saat ia naik dan sewaktu turun dg mengusahakan turunnya gak terlalu rendah. Sehingga saat shalat, kita jadikan momen meningginya iman kita. Di dalam shalat, kita tawakkalkan pikiran kita, hilangkan semua pikiran keduniaan kita, lupakan sejenak segudang permasalahan yg ada. Ini adalah ibadah wajib kita, sehingga janganlah mengorbankannya dgn memikirkan aktifitas yg sunnah bahkan makruh...(meski pasti akan susah).
Saat godaan tak khusyuk datang, bikinlah sejuta alasan betapa pentingnya khusyuk itu, pembenarannya, dan motivasi khusyuk dalam tarawih kita. Lihatlah, para orang tua renta begitu kuat bertarawih dibanding kita. Juga lihatlah para adik2 kita yg bgitu lebih antusias daripada kita. Pahamilah bacaan shalat, alihkan segala pikiran yg muncul hanya pada Rabb kita, rasakan ke-Maha Tahu-anNya, rasakan kita dilihatNya. Ini sesuatu yg lebih besar dari dzarrah. Segala hal yg menunggu kita selepas tarawih adalah urusan kita selanjutnya, fokuslah terhadap kenikmatan yg saat itu juga.
Tarawih memanglah ibadah mahdhoh (hablun minallah), tapi kita mesti waspada agar tak menghiraukan hablun minannas kita. Berhati-hatilah saat melangkah agar tak menginjak sajadah orang, mencari sandal sewaktu go home dari masjid dengan teratur. Sewaktu tadarus pake pengeras dengan suara yg sepantasnya agar tak mengganggu para tetangga. Sewaktu berbuka berbagilah kenikmatan hidangan dgn orang lain. Waduh, pembahasannya dah kemana-mana . . .
=============Happy Ramadhan!!================
Ramadhan adalah nikmat Allah yang spesial dan terbaik, maka balaslah dengan beribadah yang spesial dan terbaik pula.
Puasa ramadhan sebagai bagian sejarah hidup kita yg dipenuhi kejayaan-kejayaan ibadah dan penaklukkan kelalaian kita.
Ramadhan adalah kesempatan berlipat-lipat tuk menjadikan hitungan amal hidup kita (yg singkat ini) menjadi tak kalah oleh amalan umat2 terdahulu (yang panjang usianya).
Ramadhan adalah luar biasa!!! Begitu juga kita!!!
Mari sejenak kita tengok kualitas shalat tarawih kita. Kalo diingat2 sekitar mulai jam 18.47 s/d 20.00 (bagi yg 20 rakaat dan yg lain menyesuaikan) kita bertarawih. Sehingga dengan rentang waktu yg panjang tersebut sangat berpotensi tuk jadiin tarawih kita gak khusyuk.
Banyak hal yang bisa menghilangkan kekhusyuan tarawih kita, seperti munculnya berbagai kekhawatiran, seperti khawatir sandal hilang (kalo sandalx bagus sih), tugas yg blum selesai, janjian, dst. Ada juga kepikiran ifthor dan takjil, ada yg kekenyangan, ada yang gak khusyuk gara2 orang di samping kita, ada yg gak tenang gara2 punya ide/rencana yg bagus sehingga dah tak sabar tuk menunaikannya. Dan ada juga kepikiran masalah hidup yg tiada hentinya.
Banyak penjelasan sejenis yg lebih baik dari tulisan ini (karena bukan seorang ustadz siihhh…) Tapi semua kita tahu bahwa iman seseorang selalu naik turun, tapi kita bisa mengusahakannya agar lebih sering naiknya daripada turunnya. Dan menaikkan iman begitu tinggi saat ia naik dan sewaktu turun dg mengusahakan turunnya gak terlalu rendah. Sehingga saat shalat, kita jadikan momen meningginya iman kita. Di dalam shalat, kita tawakkalkan pikiran kita, hilangkan semua pikiran keduniaan kita, lupakan sejenak segudang permasalahan yg ada. Ini adalah ibadah wajib kita, sehingga janganlah mengorbankannya dgn memikirkan aktifitas yg sunnah bahkan makruh...(meski pasti akan susah).
Saat godaan tak khusyuk datang, bikinlah sejuta alasan betapa pentingnya khusyuk itu, pembenarannya, dan motivasi khusyuk dalam tarawih kita. Lihatlah, para orang tua renta begitu kuat bertarawih dibanding kita. Juga lihatlah para adik2 kita yg bgitu lebih antusias daripada kita. Pahamilah bacaan shalat, alihkan segala pikiran yg muncul hanya pada Rabb kita, rasakan ke-Maha Tahu-anNya, rasakan kita dilihatNya. Ini sesuatu yg lebih besar dari dzarrah. Segala hal yg menunggu kita selepas tarawih adalah urusan kita selanjutnya, fokuslah terhadap kenikmatan yg saat itu juga.
Tarawih memanglah ibadah mahdhoh (hablun minallah), tapi kita mesti waspada agar tak menghiraukan hablun minannas kita. Berhati-hatilah saat melangkah agar tak menginjak sajadah orang, mencari sandal sewaktu go home dari masjid dengan teratur. Sewaktu tadarus pake pengeras dengan suara yg sepantasnya agar tak mengganggu para tetangga. Sewaktu berbuka berbagilah kenikmatan hidangan dgn orang lain. Waduh, pembahasannya dah kemana-mana . . .
=============Happy Ramadhan!!================
Ramadhan adalah nikmat Allah yang spesial dan terbaik, maka balaslah dengan beribadah yang spesial dan terbaik pula.
Puasa ramadhan sebagai bagian sejarah hidup kita yg dipenuhi kejayaan-kejayaan ibadah dan penaklukkan kelalaian kita.
Ramadhan adalah kesempatan berlipat-lipat tuk menjadikan hitungan amal hidup kita (yg singkat ini) menjadi tak kalah oleh amalan umat2 terdahulu (yang panjang usianya).
Ramadhan adalah luar biasa!!! Begitu juga kita!!!